Month: March 2019

on

Didesain untuk lansekap, kontrak umum, dan sewa, alat berat ini menggunakan lengan panjang dengan ibu jari terintegrasi dan memiliki kedalaman menggali maksimum 12 kaki 4,8 inci.

Sistem telematik Takeuchi Fleet Management adalah standar, menawarkan informasi tentang lokasi, pemanfaatan, kinerja, dan pemeliharaan, membantu memastikan waktu kerja dan ketersediaan alat berat.

Sistem hidrolik empat pompa memberikan kemampuan multi fungsi unit; joystick pilot yang presisi menghasilkan kontrol yang halus dan terukur. Sirkuit hidraulik bantu primer, yang dikendalikan menggunakan sakelar geser proporsional yang terletak di joystick tangan kiri, menghasilkan 24,2 gpm.

Operator dapat menyesuaikan laju aliran hidraulik dari kabin, dan beberapa pengaturan awal memungkinkan attachment dipertukarkan dengan cepat. Mode detent menyediakan aliran oli kontinu untuk berbagai attachment hidraulik.

Kabin dilengkapi sistem HVAC berkapasitas tinggi, dan sakelar kontrol goyang untuk mengontrol beragam fungsi. Monitor besar yang mudah dibaca menawarkan informasi tentang kesehatan dan kinerja alat berat.Kursi suspensi belakang tinggi dapat disesuaikan untuk ketinggian, berat, posisi kedepan dan belakang dan kemiringan.

Tudung besar di bagian samping dan belakang alat berat membuka overhead, menyediakan akses ke titik inspeksi harian, katup perubahan pola kontrol, katup pemilih, katup kontrol, baterai dan kotak peralatan.

Semua titik gemuk ditandai dengan jelas dan mudah ditemukan di satu sisi mesin. Isi bahan bakar terletak di belakang panel akses yang dapat dikunci; pengukur situs menyederhanakan pengisian bahan bakar.

on

Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat Berat.

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain. Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

  • Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,
  • Pembukaan jalan baru,
  • Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,
  • Membantu mengisi material pada scraper,
  • Menyebarkan material,
  • Mengisi kembali saluran,
  • Membersihkan quarry.

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

Universal Blade (U-Blade)
Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work, dan sebagainya.

Straight Blade (S-Blade)
Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel material dengan mudah.

Angling Blade (A-Blade)
Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk:

  • Pembuangan ke samping (side casting)
  • Pembukaan jalan (pioneering roads)
  • Menggali saluran (cutting ditches)
  • Pekerjaan lain yang sesuai.

Chusion Blade (C-Blade)
Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan kmampuan maneuver.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Power shovel dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada.

Backho biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau basement. Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket.

c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:

  • On high way dump truck muatannya < 20 m3
  • Off high way dump truck muatanya > 20 m3

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

Truck Kecil
Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:

  • Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya
  • Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
  • Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
  • Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
  • Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap total produksi.

Sedangkan kerugiannya adalah:

  • Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu pemuatan (loading)
  • Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
  • Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.

Truck Besar
Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:

  • Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit
  • Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
  • Cocok untuk angkutan jarak jauh
  • Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:

  • Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat truck yang besar
  • Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
  • Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil)
  • Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3. Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.

e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah tower crane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.

on

Pada pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan hydraulic breaker sebagai attachment, kesesuaian antara hydraulic breaker dan excavator maupun alat berat lainnya merupakan hal penting. Bila tidak, hal ini akan berpengaruh pada efisisiensi kerja dan keamanan pekerjaan yang dilakukan, yang tentunya akan berpengaruh pada orang-orang yangada di sekitarnya.

Banyak situasi di lapangan terjadi dimana hydraulic breaker dipaksakan dipasang pada sebuah excavator atau alat berat lain, dengan alasan penghematan biaya atau waktu. Sepintas hal ini tidak ada masalah, namun jika hal ini berlangsung terus menerus, tentunya cepat atau lambat akan timbul permasalahan.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda untuk menyesuaikan hydraulic breaker dan alat beratnya:

 

Cek Spesifikasi Alat Berat dan Breaker

Tentunya Anda menginginkan alat berat yang dipasangkan hydraulic breaker memiliki kapasitas yang sesuai. Hal ini meliputi pemilihan alat berat dengan tekanan hidraulik yang memadai yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Periksa juga bobot alat berat saat beroperasi dan kemampuan angkatnya, panjang boom dan arm, dan karakteristik aliran hidrauliknya.

Jika breaker yang digunakan terlalu besar atau terlalu berat, alat berat akan lebih cepat mengalami keausan pada berbagai bagiannya. Hal ini akan berdampak besar terhadap kinerja dan usia alat berat, disamping akan mengancam keselamatan operator dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Yang juga perlu diingat, ketidaksesuaian akan berpengaruh terhadap daya tahan breaker jika dioperasikan pada alat berat dengan karakteristik aliran oli hidraulik yang tidak sesuai. Breaker keluaran terbaru memiliki part atau komponen bergerak yang lebih sedikit dari breaker-breaker lama; yang berarti breaker keluaran terbaru lebih awet, namun tetap perlu diingat, ketidaksesuaian alat berat akan menjadi masalah tersendiri.

 

Gunakan Coupler yang Sesuai dan Lakukan Perawatan yang Baik

Anda tentunya tidak menginginkan operator/mekanik harus berusaha keras memasang hydraulic breaker pada alat berat, atau ketika mengoperasikannya. Coupler yang sesuai akan mempermudah pemasangan dan pengoperasiannya, menghemat waktu dan biaya dan memberikan keamanan kerja yang lebih tinggi.

Pada saat ini, pemilihan breaker dengan coupler yang bisa dipasang dengan cepat merupakan pilihan yang tepat, karena membuat operator bisa memasang breaker tanpa meninggalkan kabin. Namun, pengecekan koneksi breaker dan alat berat maupun berbagai benda yang bisa mempengaruhi kerja breaker tetap perlu dilakukan.

 

Maintenance adalah Kunci Penting

Maintenance rutin baik daily maintenance maupun service baik pada alat berat maupun breaker sangat penting dilakukan, karena bisa memperpanjang lifetime-nya. Selalu ikuti petunjuk jadwal maintenance dari pabrikan, yang dipengaruhi jam kerja alat.

Operator juga harus dijelaskan cara pengoperasian dan maintenance breaker disamping training penyegaran pengoperasian alat berat.

 

Hubungi Dealer Alat Berat dan Breaker yang Anda Gunakan

Semua informasi yang Anda butuhkan bisa ditemukan pada manual alat berat dan breaker, namun hal ini tidak bisa menggantikan pentingnya training dan instruksi dari dealer. Diskusikan dengan dealer alat berat Anda mengenai breaker yang sesuai dengan alat berat Anda.

on

Oli merupakan bagian terpenting dalam kinerja suatu engine. Dengan oli engine dapat bekerja dengan maksimal dan tahan lama. Memilih oli untuk alat berat bukanlah hal yang mudah. Karena Oli sendiri memiliki fungsi sebagai pelumas untuk melumasi komponen – komponen mesin. Saat beroperasi komponen – komponen mesin saling bergesekan satu sama lain sehingga menimbulkan panas dan menyebabkan komponen mesin cepat aus. Dengan adanya oli sebagai pelumas hal itu dapat di minimalisir. Selain itu fungsi lainnya adalah sebagai pembersih engine. Debu dan kotoran yang masuk ke engine biasanya akan menempel dan ter – ikat dengan oli. Debu yang terikat denagn oli ini akan ikut terbuang bersama oli saat penggantian nanti. Fungsi lainnya adalah sebagai pendingin. Oli sebagai pendingin komponen – komponen mesin yang terbuat dari logam. Seperti piston dan ring cylinder dll. Oli mempunyai kriteria tersendiri untuk dapat di katakan layak di pakai oleh alat berat. Berikut ini hal – hal yang perlu di pertimbangkan.

¤ Kekentalan atau Viscosity. 
Kekentalan oli berhubungan langsung dengan sejauh mana kemampuan oli mengcover suatu komponen mesin dan melakukan fungsinya sebagai pelumas sekaligus pelindung antar komponen. Kekentalan suatu oli harus menyesuaikan dengan kebutuhan mesin. Memeilih oli untuk alat berat harus oli yang bagus. Oli yang bagus adalah oli yang memiliki kekentalan yang tepat saat suhu tinggi maupun rendah.
Kekentalan suatu oli di tentukan oleh SAE (Society Automotive Engineers)
SAE adalah alat identifikasi untuk membantu sesorang memilih jeis kekentalan suatu oli.
– Semisal SAE 5W – 30. Ini artinya oli yang kita pilih memiliki tingkat kekentalan 5 saat musim dingin (5W : 5 winter) dan 30 saat pada saat suhu panas.
– Ada pula oli yang tidak merujuk pada SAE yaitu oli yang di rekomendasikan suatu perusahaan berdasarkan keaadan alat mereka. Artinya mereka memberikan rekomendasi sendiri oli untuk alat berat mereka dengan panduan dari buku manual tentang klasifikasi oli yang harus di gunakan untuk konsumsi alat berat mereka.

 

¤ Kualitas. 

 

Mesin alat berat yang berupa diesel harus memastikan memakai oli dengan kategori yang tepat. Memilih Oli untuk alat berat bermesin diesel berbeda dengan oli mesin bensin. Oli mesin diesel menghasilkan banyak jelaga dalam sisa pembakarannya. Dari itu oli yang di gunakan harus di tambah dengan zat aditif, dispersant dan deterjen untuk menjaga oli tetap bersih. Untuk oli alat berat atau heavy duty klasifikasi oli di kelompok kan menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu :
– CH-4 Diperkenalkan sejak 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 1998. . Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang /sulfur lebih besar 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
– CI-4 Terbit 5 September 2002. Untuk mesin high speed, 4-tak yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4 diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang /sulfur 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.
– CI-4 PLUS Tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada yang dimiliki oleh oli-oli dengan kategori API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. Oli dengan kategori API CI-4 PLUS juga mampu secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya. Ini adalah oli serba guna.
Untuk tipe Oli ini kami merekomendasikan OLI Caltex Delo 400 Multigrade yang mampu bertahan di interval pergantian hingga 500 HM dengan analiza lab yang masih tetap normal
¤ Kontaminasi.
Kontaminasi adalah bercampur nya suatu zat kedalam oli sehingga menyebabkan oli berubah bentuk dan sifatnya. Kontaminasi pada oli biasanya berupa debu dan kotoran – kotoran hasil pembakaran yang tidak sempurna (jelaga). Air dari hasil sisa pembakaran. Dan debu yang berasal dari celah antara komponen. Untuk mendapatkan kerja yang maksimal dan komponen mesin yang tahan lama memilih oli untuk alat berat memang sulit. untuk itu coba anda konsultasikan tipe engine anda untuk penggunaan oli yang tepat