Alat berat memiliki dua aktivitas utama yang perlu dilakukan untuk proses pemeliharaannya. Reactive maintenance dan Preventive maintenance.
Reactive maintenance dilakukan saat unit memiliki masalah, dan biasanya muncul dari kerusakan sehingga membutuhkan respon yang cepat untuk meminimalisir waktu breakdown yang tidak terduga. Beberapa tantangan yang biasanya dihadapi dalam proses reactive maintenance adalah ketersediaan human resources, ketersediaan spare parts, dan pengambilan keputusan dalam seluruh proses perbaikan yang lama.
Berbeda dengan reactive, preventive maintenance dilakukan sebelum adanya masalah pada unit. Preventive maintenance dapat mengurangi biaya dan waktu, sehingga unit dapat bekerja secara maksimal. Preventive maintenance juga membantu health machine unit menjadi lebih baik, sehingga walaupun kerusakan tetap dapat terjadi, ukuran dan jumlahnya akan berkurang.
Alasan melakukan Preventive Maintenance
Preventive maintenance memiliki banyak manfaat, yakni :
- Menghemat biaya : proses maintenance dapat menghabiskan sekitar 40% dari seluruh biaya yang ditetapkan untuk sebuah project. Biaya tersebut dapat diturunkan karena preventive maintenance dapat mencegah terjadinya kerusakan pada komponen, sehingga komponen unit dapat terus bekerja dengan kondisi terbaiknya.
- Meningkatkan keselamatan : dengan preventive maintenance, keamanan mesin unit lebih terjaga sehingga keselamatan pekerja yang mengoperasikannya pun dapat terlindung dari bahaya. Mesin yang tiba-tiba berhenti menciptakan resiko terhadap pekerja yang berada di sekitarnya.
- Meningkatkan efisiensi : breakdown yang diciptakan akibat kerusakan tidak terduga pada unit biasanya memakan waktu lebih lama karena resources belum siap untuk mengatasinya. Hal inilah yang biasanya menurunkan efisiensi unit sehingga unit tidak dapat beroperasi sesuai standarnya.
- Mempertahankan garansi : beberapa peraturan pada garansi tertentu menyebutkan bahwa unit yang kerusakannya diakibatkan karena tidak terjadinya preventive maintenance dapat tidak diterima atau ditolak karena kelalaian pihak pemilik unit.
- Mencegah kerusakan : unscheduled breakdown membuang waktu dan biaya. Preventive maintenance dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya breakdown tidak terduga agar unit dapat terus bekerja sesuai standar yang ditetapkan.
Langkah yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan Preventive Maintenance
- Gunakan alat berat yang tepat
Selalu gunakan alat berat yang tepat untuk industri yang tepat. Jangan menghemat biaya hanya untuk membeli unit yang lebih kecil atau tidak sesuai standar. Unit tersebut akan lebih cepat rusak dan memakan biaya yang lebih besar dalam proses perawatannya.
- Periksa saat dibersihkan
Selalu periksa seluruh bagian mesin saat unit dibersihkan. Pekerja harus melakukan seluruh kegiatan berdasarkan checklist yang ada dan memeriksa semua komponen unit. Apabila ada komponen yang ganjil dan anomali, maka komponen tersebut lebih baik diganti atau segera diperbaiki sebelum unit kembali beroperasi
- Lakukan jadwal preventive maintenance sesuai standar OEM
Selalu terapkan jadwal preventive maintenance sesuai dengan rekomendasi pabrik atau distributor. Hal ini dikarenakan pabrik atau distributor biasanya mengetahui kapasitas operasi mesin lebih baik sehingga jadwal service yang dilakukan akan berdasarkan kapasitas operasional unit tersebut.
- Pastikan pekerja operasional terlatih
Selalu gunakan pekerja yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menggunakan unit yang akan mereka operasikan. Penggunaan unit yang tidak benar dapat berpotensi besar dalam menyebabkan kerusakan. Pekerja juga harus menyadari dan mengawasi mesin saat sedang beroperasi, sehingga apabila anomali terjadi, pekerja dapat memberitahu bagian teknisi dan mencegah kerusakan besar terjadi.
- Latihlah kemampuan pekerja maintenance
Selalu latih pekerja maintenance untuk dapat mengutamakan preventive maintenance daripada reactive maintenance. Beritahu kelebihan dari preventive maintenance, dan keuntungan yang mereka dapatkan seperti jadwal service yang lebih dapat diprediksi dan sesuai jadwal.
Bagaimana cara memaksimalkan preventive maintenance?
Teknologi.
Teknologi dapat dengan mudah meningkatkan efisiensi dan prediksi yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jadwal preventive maintenance yang tepat. Sensor, IoT device, dan Maintenance System (CMMS) adalah salah satu teknologi yang dapat membantu aktivitas preventive maintenance.
Teknologi dapat dijadikan salah satu investment jangka panjang dalam upaya menerapkan aktivitas preventive maintenance. Investment tersebut akan terasa perbedaannya dari segi menghemat biaya dalam proses maintenance alat berat anda. Sebuah operasi pertambangan dapat menghemat sekitar 13 kali biaya maintenance dengan menerapkan preventive maintenance dari sekedar menunggu breakdown.
spare part excavator jakarta, sparepart excavator jakarta, spare part alat berat jakarta, sparepart alat berat jakarta, jual spare part alat berat jakarta, jual sparepart alat berat jakarta, sparepart caterpillar jakarta, sparepart kobelco jakarta, sparepart hitachi jakarta, sparepart komatsu jakarta, sparepart sumitomo jakarta, sparepart volvo jakarta