Category: 6754-11-3011 injector pc200-8 0445120231

on
Fungsi Alat Berat Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang dipasangkan di belakang traktor. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggemburkan tanah keras. Pekerjaan penggemburan ini memerlukan penetrasi ripper ke dalam tanah dan traktor berkemampuan besar. Jumlah cakar ripper antara satu sarnpai lima buah. Bentuk dari shank ada 2 macam, lurus dan lengkung. Shank lurus dipakai untuk material yang padat dan batuan berlapis. Sedangkan shank yang lengkung dipakai untuk batuan yang retak.
Gerakan pada ripper ada dua tipe yaitu tipe lengkung (arc) dan paralel. Tipe arc merupakan gerakan yang sederhana, namun kadang roda belakang traktor terangkat sehingga kemampuan tahan kurang. Pada tipe paralel gigi masuk dari arah atas sehingga menambah traksi alat. Tipe ini baik digunakan pada material keras.
Perhitungan produktivitas ripper sangat sulit untuk diperkirakan. Salah satu faktornya adalah pekerjaan dengan penggunaan ripper bukanlah pekerjaan yang dilakukan terus-menerus. Biasanya pekerjaan ini dilakukan bersama-sama dengan pemuatan material, sehingga kadang kala di lapangan kita dapat melihat bahwa sebuah traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan.
Perhitungan produktivitas ripper dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan mengukur potongan topografi di lapangan dan waktu yang dibutuhkan untuk menggemburkan tanah. Cara ini memberikan hasil yang akurat. Cara lain adalah dengan mengasumsikan kecepatan rata-rata ripper yang bekerja pada suatu area. Dengan diketahuinya jarak yang ditempuh pada setiap pass maka waktu berangkat dapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu berangkat dengan waktu yang dibutuhkan ripper untuk mengangkat atau menurunkan cakarnya.

on
Fungsi Alat Berat Pneumatic Tired Roller. Alat ini biasa juga disebut dengan Universal Compactor, roda-roda penggilasnya terdiri dari ban karet yang dipompa (pneumatic). Penggilas dengan ban ini memiliki ciri khusus dengan adanya kneading effect, dimana air dan udara dapat ditekan keluar (pada tepi-tepi ban) yang segera akan menguap pada keadaan udara yang kering, kneading effect ini sangat membantu dalam usaha pemampatan bahan-bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat.

Oleh karena itu area pekerjaan perlu dibersihkan dari benda-benda tajam yang dapat merusak roda. Susunan dari roda depan dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan maka akan digilas oleh roda bagian belakangnya.
Fungsi pneumatic tired roller
Pada pekerjaan penimbunan lahan biasanya setelah dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut dilakukan pemadatan. Hal ini dilakukan untuk memadatkan permukaan yang rata dan padat. Penggunan alat ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang halus. Alat berat ini digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”. Dimana Roda-rodanya dapat bergerak maju dan dapat pula digetarkan atau digerakkan naik turun untuk memberikan tumbukan yang kuat.
Sebaiknya Alat berat pneumatic tired roller tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya. Bobotnya dapat ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau pasir pada dinding -dinding mesin. Jumlah roda pada alat berat ini biasanya 9 sampai 19 buah, dengan konfigurasi 9 buah (4 roda depan dan 5 roda belakang), 11 buah (5 roda depan dan 6 roda belakang), 13 buah (6 roda depan dan 7 roda belakang), 15 buah (7 roda depan dan 8 roda belakang). Alat ini beratnya kira-kira 80 ton, dalam satu kali lintasan mampu memadatkan material timbunan sedalam 24 inci.

on
Fungsi Alat Berat Dozer Atau Buldozer merupakan traktor yang dipasangkan pisau atau blade di bagian depannya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau buldozer adalah :
  1. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.
  2. Pembukaan jalan baru.
  3. Memindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.
  4. Membantu mengisi material pada scraper.
  5. Menyebarkan material.
  6. Mengisi kembali saluran.
  7. Membersihkan quarry.
Ada dua macam alat penggerak dozer atau buldozer, yaitu roda crawler dan roda ban. Alat penggerak dozer umumnya adalah crawler. Jenis dozer beroda crawler terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Jenis ini digunakan untuk menarik dan mendorong beban berat serta mampu bekerja pada permukaan kasar dan berair. Sedangkan dozer beroda ban dapat bergerak lebih cepat sehingga lebih ekonomis. Pemakaian alat ini umumnya pada permukaan seperti beton dan aspal. Dilihat dari jarak tempuh maka dozer beroda ban mempunyai jarak tempuh lebih besar daripada crawler dozer.
Pisau (Blade) Pada dozer atau buldozer Ada dua fungsi utama dari pisau, yaitu mendorong material ke depan (drifting) dan mendorong material ke samping (side casting). Permukaan pisau umumnya melengkung sehingga material bergerak berputar saat didorong. Pisau dihubungkan dan dikendalikan pada traktor oleh 2 pasang double hydraulic cylinder. Pasangan pertama bekerja untuk mengatur letak muka pisau sehingga kedalaman penggalian dapat diatur. Sedangkan pasangan yang kedua bekerja untuk menaikkan dan menurunkan pisau.

Ada beberapa macam jenis pisau yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan jenisnya tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis pisau yang umum dipakai adalah :
  1. Straight blade (S-blade). S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.
  2. Angle blade (A-blade). A-blade mempunyai lebar yang lebih besar 0.3 sampai 0.6 m daripada S-blade. Blade jenis ini digunakan untuk menyingkirkan material ke sisinya, penggalian saluran, dan pembukaan lahan.
  3. Universal blade (U-blade). U-blade juga lebih lebar daripada Sblade. U-blade dipakai untuk reklamasi lahan. Blade jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut material dalam jumlah besar pada jarak tempuh yang relatif jauh. Umumnya material yang ditangani adalah material yang ringan seperti tanah lepas.
  4. Cushion blade (C-blade). C-blade umumnya dipasang pada traktor yang besar yang digunakan untuk mendorong scraper. Blade jenis ini lebih pendek daripada S-blade.
Pemasangan blade mempengaruhi gerakannya yang bervariasi tergantung dari kebutuhan pekerjaan. Gerakan blade terdiri dari tilt, pitch, dan angle. Jika ujung blade bergerak secara vertikal maka gerakan ini disebut tilt. Biasanya sudut kemiringan gerakan ini maksimal 15°. Sedangkan jika sisi atas blade bergerak menjauhi atau mendekati badan traktor maka gerakan ini disebut pitch. Angling adalah gerakan blade pada sisi samping yang menjauhi atau mendekati badan traktor. Gerakan miring secara horisontal ke kanan dan kiri ini sejauh kurang lebih 25°.

Teknik Pengoperasian dozer atau buldozer Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan menggunakan dozer ada dua teknik yang sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing. Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja bersama secara berdampingan. Pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat  mungkin. Hal ini untuk menghindari spillage atau keluarnya material dari pisau. Kelemahan dari teknik ini adalah manuver alat yang lama sehingga tidak praktis untuk pemindahan berjarak kurang dari 15 m dan lebih dari 10 m.  Sementara itu, pada teknik slot dozing dibuat semacam penghalang di sisi pisau, yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer. Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan produktivitas.

on

Diesel Engine dapat beroperasi karena adanya pembakaran dalam ruang bakar sehingga menghasilkan gerak putar. Pembakaran dilakukan dengan cara menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar ke ruang bakar. Proses penyaluran bahan bakar pada engine disebut fuel system.

Sistem bahan bakar (fuel system) pada motor diesel memiliki peranan yang sangat penting dalam menghasilkan energi pembakaran sebagai suatu sistim yang berfungsi menyediakan dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam silinder.

Dalam kerjanya sistim bahan bakar motor diesel memiliki syarat-syarat khusus diantaranya: harus memiliki tekanan tinggi sesuai agar dapat berpenetrsi ke dalam silinder, dan tepat waktu.

Pada motor diesel aliran bahan bakarnya dimulai dari tangki bahan bakar, feed pump, fuel filter, pompa injeksi, pipa tekanan tinggi dan nozzle.

Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

  1. a) Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (In-line)
  2. b) Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor (Rotary)

 

Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris(in-line fuel injection pump)

Sistem injeksi bahan bakar yang menggunakan pompa injeksi sebaris dapat dilihat pada gambar.

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa.

Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa.

Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.

Berdasarkan gambar di atas maka secara umum komponen-komponen injeksi bahan bakar mesin diesel adalah : Tangki bahan bakar (fuel tank), Saringan bahan bakar (fuel filter), Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump), Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump),  Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines), Injektor (fuel injector), Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines) Di samping komponen-komponen utama tersebut terdapat komponen sistem injeksi tambahan yang lain yaitu: Pengatur kecepatan (governor), Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar dan putaran engine dan Advancer / automatic timer Pengatur untuk memajukan saat injeksi secara otomatis.

Tangki bahan bakar (fuel tank)

Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar. Tangki bahan bakar dibuat dengan berbagai ukuran dan tiap ukuran serta bentuk tangki tersebut dirancang untuk maksud persyaratan tertentu.

Saringan bahan bakar (fuel filter)

Penyaringan bahan bakar mesin diesel sangat penting karena bahan bakar diesel cenderung tidak bersih baik dari kotoran, partikel atau dari air, sedangkan elemen pompa injeksi dan injector dibuat presisi. Untuk memisahkan air dari bahan bakar digunakan juga water sedimenter yang bekerja atas sifat gravitasi air sendiri yang lebih besar daripada bahan bakarnya.

Bila air sampai masuk ke dalam elemen pompa maka dapat menyebabkan kerusakan pada elemen pompa karena korosi dan pengabutan menjadi terganggu. Untuk mengetahui bahwa air yang berada dalam sedimenter telah banyak maka diketahui dari sistem lampu peringatan yang sirkit kelistrikannya

Bila volume air dalam sedimenter telah cukup banyak (200 cc) maka pelampung akan menghubungkan water switch (lead switch) dengan masa. Akibatnya arus listrik akan mengalir dari baterai ke lampu filter terus ke masa, akibantnya lampu filter akan menyala untuk memberi

peringatan kepada pengendara bahwa air yang berada pada sedimenter perlu segera dikeluarkan.

Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump) / Feed Pump

Pompa pemindah bahan bakar ini berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari tangki dan menekan bakar melalui saringan bahan bakar ke ruang pompa injeksi dengan tekanan rendah berkisar 1.2 – 2.6 kg/cm2. Bersama dengan pompa priming mensupply bahan bakar ke sistem pada saat engine hunting (engine hunting = sistem bahan bakar kemasukan udara.

Pompa Injeksi (Injection Pump)

Fuel Injection Pump (pompa injeksi bahan bakar) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan. Injection pump ada 2 type yaitu tipe sebaris (inline) dan tipe distribrutor (rotary).

Injection Pump type in-line

Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder mesin.

Gambar  menunjukkan elemen pompa yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.

Elemen pompa yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.

Pompa Injeksi Tipe Distributor (rotary)

Bahan bakar ditekan oleh vane type feed pump yang mempunyai 4 vane. Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar karena bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger spring, dan lain-lain. Gerakan plunger menyebabkan naiknya tekanan bahan bakar dan menekan bahan

bakar melalui delivery valve ke injection nozzle. Governor berfungsi mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga merubah saat akhir

langkah efektif plunger. Pressure timer berfungsi memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan cara merubah posisi tappet roller. Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam pompa.

Nozzle dan Nozzle Holder

Injection nozzle terdiri nozzle body dan needle dan berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle body dan needle dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm karena itu kedua komponen itu apabila perlu diganti harus diganti secara bersama. Baik tidaknya pengabutan ditentukan dengan kekuatan spring nozzle.Nozzle dibagi menjadi dua macam yaitu pintle type nozzle dan hole type nozzle.

Penggunaan nozzle bergantung pada bentuk dari ruang bakarnya. Pada umumnya hole type nozzle dipakai pada engine dengan pembakaran langsung (direct injection engine), dengan tujuan agar bisa didapatkan jarak pancar yang jauh. Sedangkan untuk engine dengan pembakaran tidak langsung (indirect combustion engine) menggunakan pintle type nozzle (nozzle berlubang satu atau nozzle tipe pasak jarum). Pada tipe ini tidak diperlukan jarak pancar yang jauh dan tekanan pancar yang tinggi, karena pembakaran dapat terjadi dua kali.

Demikian tentang fuel system pada engine diesel semoga bermanfaat.