Month: January 2019

on

Di troubleshooting kali ini saya akan menjelasakan langkah-langkah pencarian masalah pada kasus excavator yang swingnya tidak berfungsi. Dan jelas jika swing tidak berfungsi maka excavator tidak dapat berputar, dan tidak dapat bekerja. Sebelum ke langkah troubleshooting, pastikan swing reduction gear dan swing bearing tidak bermasalah.

Cara pengecekannya akan kita bagi 3 system yaitu :

  1. Main circuit
  2. Pilot circuit
  3. Elektrik circuit

Ikuti langkah-langkah untuk pencarian masalahnya

1. Main Circuit

Dalam main circuit berikut langkah-langkahnya :

  • Periksa tekanan hidrolik swing dengan cara menggerakan swing dan lihat tekanan hidroliknya (std 30 Mpa ) Cara cek tekanan hidrolik .
  • Jika tekanan kurang dari standart dan tidak dapat berputar, ada kemungkinan kerusakan dalam motor swing, biasanya pada bagian valve plate dan rotor.
  • Periksa apakah spool di control valve bagian swing berfungsi dengan baik.
  • Jika tekanan hidrolik standart tapi tidak dapat berputar, maka ada kemungkinana swing parking brake bermasalah
  • Bongkar swing motor dan periksa komponen parking brake, biasanya pistonya macet.
  • Periksa swing relief valve

2. Pilot Circuit

  • Periksa tekanan secondary pilot hidrolik (std 4 Mpa)
  • Jika tekanan normal langkah selanjutnya cek tekanan dari solenoid parking brake ke arah swing motor, jika tidak ada tekanan maka ada masalah pada spool solenoid
  • Biasanya jika terjadi swing tidak dapat berputar msalahnya pada system swing parking brake
  • Cek apakah make up valve berfungsi dengan baik. (make up valve berada pada head swing motor

3. Electric Circuit

  • Dalam swing system hanya terdapat 2 circuit yaitu sensor pressure parking brake dan solenoid parking brake. Macam-macam sensor pada excavator
  • Periksa voltage yang ke solenoid swing parking brake pada saat handle swing di gerakan ( di beberapa alat ada yang pakai switch parking brake tersendiri).
  • Jika voltage tidak mencapai 24 v maka kemungkinana kerusakan controller atau pada kabel dari controller ke solenoid
  • Periksa sensor swing parking brake

on

Mesin atau alat hidrolik yang digunakan bekerja, terkadang mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat dioperasikan adapun, tanda-tanda kerusakan yang biasa terjadi pada sistem hidrolik antara lain:

 Sistem berhenti. Artinya dalam keadaan operasi tiba-tiba sistem berhenti tanpa dikehendaki atau pada waktu akan dioperasikan sistem tidak mau bekerja.

Getaran yang berlebihan. Bila terjadi getaran yang tidak seperti biasanya selama operasi atau getaran yang berlebihan berarti ada suatu kelainan. Kelainan itu disebabkan oleh apa dan di bagian mana, itulah yang harus dicari.

Terdengar suara asing Suara asing yang tidak biasa terdengar perlu dicurigai dan perlu dicermati kemudian segera mengambil keputusan.

Meningkatnya suhu alat. Apabila suhu meningkat dengan tajam perlu kiranya segera memberhentikan mesin kemudian menyelidiki kelainan apa yang terjadi.

Tercium bau asing. Termasuk apabila timbul bau-bau yang tidak biasanya terjadi, seperti bau terbakar, perlu segera diselidiki dengan menghentikan mesin terlebih dahulu.

bila muncul tanda-tanda seperti tersebut di atas pada saat mengoperasikan sistem hidrolik (dalam keadaan bekerja), maka operator alat harus segera menghentikan alat dan melapor kepada bagian maintenance. Dalam mencarian gangguan pada sistem hidrolik, teknisi dianjurkan untuk melakukan tahapan-tahapan dalam mencari kerusakan tersebut, yaitu :

Menguasai sistem.

Untuk dapat menguasai sistem seorang teknisi harus mempelajari anatara lain : Buku petunjuk pengoperasian, agar memahami betul cara pengoperasian yang benar, kemudian mempraktekkannya, Buku petunjuk pemeliharaan (maintenance manual) agar anda menguasai cara kerja sistem, aliran fluida, jenis komponen, cara memelihara dan memperbaiki sistem. Di sini anda harus dapat membaca diagram sirkuit hidrolik, step diagram dan grafik urutan kerja.

Mencari Informasi Dari Operator

Langkah selanjutnya adalah mencari informasi dari operator mesin tentang mesin yang dioperasikan. Pertanyaaan penting yang harus ditanyakan antara lain : apakah mesin / alat mendapat gangguan/ kerusakan pada waktu Bekerja (dalam keadaan switch-on), apakah gangguan semacam ini pernah/sering terjadi sebelumnya, apakah operator telah memperbaiki atau telah mengubah posisi switch (mematikan mesin), bagaimana mesin / alat itu ketika dioperasikan, dll.

Mengoperasikan  Alat

Operasikan mesin/alat tersebut sesuai dengan prosedur warming up, beban ringan sampai beban penuh bila mungkin. Buktikan sendiri apa yang telah diinformasikan oleh operator tadi, perhatikan setiap gerakan, lihat, dengar, cium dan rasakan apakah tanda-tanda seperti tersebut di atas muncul dan kalau muncul di bagian mana. Periksa alat ukur (pressure gauge misalnya) apakah alat tersebut menunjukkan kelainan pengukuran atau bahkan alat itu yang rusak. Bila mesin/alat sudah tidak dapat dihidupkan lagi, coba gerakkan bagian-bagian yang lain apakah masih berfungsi atau juga sudah mengalami kerusakan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi tambahan. Setelah mengoperasikan atau menggerakkan, lanjutkan dengan memeriksa visual bagian-bagian yang anda curigai. Untuk memeriksa dengan membuka sistem hidrolik yang bertekanan, kosongkan dulu oli yang bertekanan untuk kembali ke tangki hidrolik. Oli yang bertekanan tinggi sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

Menginspeksi atau memeriksa Alat

Dari hasil pengamatan anda selama mengoperasikan mesin tadi tentu anda telah mencurigai bagian-bagian yang mengalami  gangguan. Periksalah bagian tersebut dengan cermat, tetapi jangan lupa coba periksa oli dalam tangki hidrolik, level permukaannya, keadaannya apakah berbuih,atau berubah seperti susu, apakah oli sangat kotor, apakah filter tersumbat dan sebagainya. Demikian juga perhatikan baik-baik semua komponen barang kali ada yang retak atau bocor atau kendor dan sebagainya.

Membuat daftar kemungkinan penyebab gangguan.

Dari hasil catatan-catatan pada waktu melakukan inspeksi anda dapat membuat daftar kemungkinan-kemungkinan penyebab kerusakan. Dan ingat bahwa satu kerusakan sering kali dapat menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.

Mengambil kesimpulan

Dari daftar penyebab kerusakan tadi anda dapat membuat analisis untuk menyimpulkan bagian mana yang mengalami gangguan.

Mengetes Kerusakan

Hidupkan sistem hidrolik dan gerakkan aktuator beberapa cm ke atas kemudian posisikan penggerak katup pada posisi netral dan matikan mesin. Tahanlah beban (disangga) kemudian lepas selang balik dan tutuplah selang tersebut. Setelah itu posisikan penggerak katup kebalikan dengan posisi pertama dan lepaskan penyangga. Perhatikan apakah pada lubang katup (port) yang dibuka tadi ada bocoran atau tidak. Hidupkan mesin dan gerakkan piston beberapa cm kemudian matikan kembali. Lepas selang pada bagian yang tidak bertekanan dan tutuplah selang tersebut. Hidupkan kembali mesin dan perhatikan lubang (port) yang telah terbuka, apakah ada bocoran atau tidak. Untuk ujung sebaliknya sama seperti itu caranya.

on

Cara mengatasi excavator tidak ada tenaga. Sering sekali kita kesulitan dalam menangani excavator yang tidak punya tenaga. Untuk mengangkat bucket kosong saja sudah tidak kuat apalagi untuk berjalan lemah. Di artikel kali ini kita akan cari permasalahan dengan langkah-langkah pemecahan masalah ke intinya.

Dalam excavator terdapat 3 sirkuit yang harus kita cari satu persatu masalahnya :

  1. Main hidrolik
  2. Pilot hidrolik
  3. Elektrik sistem

Main Hidrolik

Untuk langkah pertama kita periksa dulu di hidrolik sistem :

  • Periksa tekanan kerja dan tekanan pada saat relief untuk mengetahui apakah tekanan memadai atau tidak. Standar tekanan hidrolik excavator sekitar kurang lebih 21 Mpa pada saat operasi dan 34 Mpa pada saat terkena beban atau relief. Untuk cara stel tekanan silahkan klik link berikut: Cara Setting Tekanan Hidrolik
  • Jika tekanan kurang langkah selanjutnya adalah menyetel tekanan hidrolik
  • Jika setelah di stel akan tetapi tekanan masih kurang maka periksa bagian main relief valve yang ada di control valve.
  • Kerusakan pada komponen pompa dan control valve juga dapat mengakibatkan excavator low power atau tidak ada tenaga.
  • Periksa pompa dan lakukan resealling pompa, jika ada komponen yang rusak maka harus di ganti
  • Periksa Control valve, apakah spool-spool nya macet atau luka, lalu lakukanlah resealling control valve ( ganti o-ring kit dari control valve)
  • Periksa suhu kerja oli hidrolik normalnya sekitar 50 – 60 derajat celcius
  • Ada suatu kejadian yang jarang di temui yaitu pada saat kita periksa tekanan hidrolik normal, akan tetapi excavator masih lemah, itu kemungkinan ada kerusakan pada sirkuit pilot hidrolik

Pilot Hidrolik

Yang kedua adalah periksa di sistem pilot hidrolik, yang mensupport dari main hidrolik

  • Periksa tekanan pilot hidrolik pilot (std kurang lebih 4 Mpa / 40 kgf )
  • Jika tekanan tidak mencapai silahkan stel tekanan hidrolik pilot di rumah filter pilot.
  • Periksa gear pump pilot hidrolik. Jika rusak segera di ganti
  • Periksa jalur pilot hidrolik apakah ada kebocoran
  • Periksa signal control valve atau solenoid block
  • Periksa handle lever di kabin operator
  • Jika semua baik maka langkah selanjutnya adalah di sistem elektrikal

Sistem elektrik

Langkah terakhir yaitu pada sistem elektrik

  • Periksa sikring
  • Periksa kabel-kabel / harnes dari elektrikal sistem pada excvator
  • Periksa kode kerusakan pada monitor
  • Periksa pump delivery sensor
  • Periksa pump flow rate sensor
  • Periksa torque control solenoid valve
  • Periksa pump flow rate limited solenoid valve
  • Periksa solenoid blok
  • Untuk periksa sensor ada 3 kabel yang pertama Power ( 5V ), yang kedua sinyal ke controller dan yang ketiga Ground
  • Untuk periksa solenoid terdapat dua kabel dari controller, periksa tegangan antara dua kabel tersebut ada yang memakai (5V) ada yang memakai (12V). Lalu periksa juga resitance dari solenoid berkisar ada yang 16 ohm dan ada yang 34 ohm
  • Periksa main controller jika rusak maka segera ganti controller yang baru. Ada beberapa merk yang jika mengganti controller baru harus learning controller terlebih dahulu agar bekerja dengan maksimal.

Sebelum nya alangkah baik jika mengganti filter hidrolik return, memebersihkan suction hidrolik strainer dan mengganti filter hidrolik pilot.

on
Excavator merupakan salah satu alat berat yang sering digunakan di dalam sebuah proyek konstruksi. Untuk menjamin peralatan dalam kondisi baik, maka petugas safety harus sering melakukan inspeksi rutin terhadap alat excavator agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun hal-hal yang perlu diinspeksi pada alat berat excavator adalah sebagai berikut :
  1. Identifikasi Alat atas kepemilikan, apakah ada dan jelas.
  2. Warna cat, apakah pudar atau tidak.
  3. Tangga naik – turun, bengkok, patah atau licin.
  4. Pegangan naik – turun, bengkok, patah atau licin.
  5. Kebersihan kabin operator, lumpur dan minyak
  6. Jendela, kebersihan, retak, penghalang pandangan.
  7. Kursi operator : Struktur pelindung kabin operator (ROPS), Pedal dan tuas tidak licin, Petunjuk fungsi setiap tuas, Kaca spion, Klakson, Lampu penerangan bucket dan Alarm swing visual maupun audible.
  8. Alat pemadam : Kotak P3K (jumlah dan jenisnya), Kunci kontak (on – off)merangkap kunci kabin, Pengukur oli mesin, Pengukur pendingin, Pengukur oli transmisi, Pengukur oli hidrolik, Pengukur bahan bakar.
  9. Bucket : retak, aus.
  10. Cutting edge – sirip potong.
  11. Ripper teeth – gigi pemecah.
  12. Silinder blade : rusak, aus, bocor.
  13. Rantai track : retak, patah, aus.
  14. Gigi penahan rantai track (gigi penahan dalam).
  15. Roda pemutar rantai track.