Tahapan Mencari Kerusakan Pada Alat Hidrolik

on
Categories: spare part alat berat morowali, spare part excavator jakarta, spare part excavator kendari, spare part excavator morowali

Mesin atau alat hidrolik yang digunakan bekerja, terkadang mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat dioperasikan adapun, tanda-tanda kerusakan yang biasa terjadi pada sistem hidrolik antara lain:

 Sistem berhenti. Artinya dalam keadaan operasi tiba-tiba sistem berhenti tanpa dikehendaki atau pada waktu akan dioperasikan sistem tidak mau bekerja.

Getaran yang berlebihan. Bila terjadi getaran yang tidak seperti biasanya selama operasi atau getaran yang berlebihan berarti ada suatu kelainan. Kelainan itu disebabkan oleh apa dan di bagian mana, itulah yang harus dicari.

Terdengar suara asing Suara asing yang tidak biasa terdengar perlu dicurigai dan perlu dicermati kemudian segera mengambil keputusan.

Meningkatnya suhu alat. Apabila suhu meningkat dengan tajam perlu kiranya segera memberhentikan mesin kemudian menyelidiki kelainan apa yang terjadi.

Tercium bau asing. Termasuk apabila timbul bau-bau yang tidak biasanya terjadi, seperti bau terbakar, perlu segera diselidiki dengan menghentikan mesin terlebih dahulu.

bila muncul tanda-tanda seperti tersebut di atas pada saat mengoperasikan sistem hidrolik (dalam keadaan bekerja), maka operator alat harus segera menghentikan alat dan melapor kepada bagian maintenance. Dalam mencarian gangguan pada sistem hidrolik, teknisi dianjurkan untuk melakukan tahapan-tahapan dalam mencari kerusakan tersebut, yaitu :

Menguasai sistem.

Untuk dapat menguasai sistem seorang teknisi harus mempelajari anatara lain : Buku petunjuk pengoperasian, agar memahami betul cara pengoperasian yang benar, kemudian mempraktekkannya, Buku petunjuk pemeliharaan (maintenance manual) agar anda menguasai cara kerja sistem, aliran fluida, jenis komponen, cara memelihara dan memperbaiki sistem. Di sini anda harus dapat membaca diagram sirkuit hidrolik, step diagram dan grafik urutan kerja.

Mencari Informasi Dari Operator

Langkah selanjutnya adalah mencari informasi dari operator mesin tentang mesin yang dioperasikan. Pertanyaaan penting yang harus ditanyakan antara lain : apakah mesin / alat mendapat gangguan/ kerusakan pada waktu Bekerja (dalam keadaan switch-on), apakah gangguan semacam ini pernah/sering terjadi sebelumnya, apakah operator telah memperbaiki atau telah mengubah posisi switch (mematikan mesin), bagaimana mesin / alat itu ketika dioperasikan, dll.

Mengoperasikan  Alat

Operasikan mesin/alat tersebut sesuai dengan prosedur warming up, beban ringan sampai beban penuh bila mungkin. Buktikan sendiri apa yang telah diinformasikan oleh operator tadi, perhatikan setiap gerakan, lihat, dengar, cium dan rasakan apakah tanda-tanda seperti tersebut di atas muncul dan kalau muncul di bagian mana. Periksa alat ukur (pressure gauge misalnya) apakah alat tersebut menunjukkan kelainan pengukuran atau bahkan alat itu yang rusak. Bila mesin/alat sudah tidak dapat dihidupkan lagi, coba gerakkan bagian-bagian yang lain apakah masih berfungsi atau juga sudah mengalami kerusakan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi tambahan. Setelah mengoperasikan atau menggerakkan, lanjutkan dengan memeriksa visual bagian-bagian yang anda curigai. Untuk memeriksa dengan membuka sistem hidrolik yang bertekanan, kosongkan dulu oli yang bertekanan untuk kembali ke tangki hidrolik. Oli yang bertekanan tinggi sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

Menginspeksi atau memeriksa Alat

Dari hasil pengamatan anda selama mengoperasikan mesin tadi tentu anda telah mencurigai bagian-bagian yang mengalami  gangguan. Periksalah bagian tersebut dengan cermat, tetapi jangan lupa coba periksa oli dalam tangki hidrolik, level permukaannya, keadaannya apakah berbuih,atau berubah seperti susu, apakah oli sangat kotor, apakah filter tersumbat dan sebagainya. Demikian juga perhatikan baik-baik semua komponen barang kali ada yang retak atau bocor atau kendor dan sebagainya.

Membuat daftar kemungkinan penyebab gangguan.

Dari hasil catatan-catatan pada waktu melakukan inspeksi anda dapat membuat daftar kemungkinan-kemungkinan penyebab kerusakan. Dan ingat bahwa satu kerusakan sering kali dapat menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.

Mengambil kesimpulan

Dari daftar penyebab kerusakan tadi anda dapat membuat analisis untuk menyimpulkan bagian mana yang mengalami gangguan.

Mengetes Kerusakan

Hidupkan sistem hidrolik dan gerakkan aktuator beberapa cm ke atas kemudian posisikan penggerak katup pada posisi netral dan matikan mesin. Tahanlah beban (disangga) kemudian lepas selang balik dan tutuplah selang tersebut. Setelah itu posisikan penggerak katup kebalikan dengan posisi pertama dan lepaskan penyangga. Perhatikan apakah pada lubang katup (port) yang dibuka tadi ada bocoran atau tidak. Hidupkan mesin dan gerakkan piston beberapa cm kemudian matikan kembali. Lepas selang pada bagian yang tidak bertekanan dan tutuplah selang tersebut. Hidupkan kembali mesin dan perhatikan lubang (port) yang telah terbuka, apakah ada bocoran atau tidak. Untuk ujung sebaliknya sama seperti itu caranya.