Category: Artikel

on

Pada pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan hydraulic breaker sebagai attachment, kesesuaian antara hydraulic breaker dan excavator maupun alat berat lainnya merupakan hal penting. Bila tidak, hal ini akan berpengaruh pada efisisiensi kerja dan keamanan pekerjaan yang dilakukan, yang tentunya akan berpengaruh pada orang-orang yangada di sekitarnya.

Banyak situasi di lapangan terjadi dimana hydraulic breaker dipaksakan dipasang pada sebuah excavator atau alat berat lain, dengan alasan penghematan biaya atau waktu. Sepintas hal ini tidak ada masalah, namun jika hal ini berlangsung terus menerus, tentunya cepat atau lambat akan timbul permasalahan.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda untuk menyesuaikan hydraulic breaker dan alat beratnya:

 

Cek Spesifikasi Alat Berat dan Breaker

Tentunya Anda menginginkan alat berat yang dipasangkan hydraulic breaker memiliki kapasitas yang sesuai. Hal ini meliputi pemilihan alat berat dengan tekanan hidraulik yang memadai yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Periksa juga bobot alat berat saat beroperasi dan kemampuan angkatnya, panjang boom dan arm, dan karakteristik aliran hidrauliknya.

Jika breaker yang digunakan terlalu besar atau terlalu berat, alat berat akan lebih cepat mengalami keausan pada berbagai bagiannya. Hal ini akan berdampak besar terhadap kinerja dan usia alat berat, disamping akan mengancam keselamatan operator dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Yang juga perlu diingat, ketidaksesuaian akan berpengaruh terhadap daya tahan breaker jika dioperasikan pada alat berat dengan karakteristik aliran oli hidraulik yang tidak sesuai. Breaker keluaran terbaru memiliki part atau komponen bergerak yang lebih sedikit dari breaker-breaker lama; yang berarti breaker keluaran terbaru lebih awet, namun tetap perlu diingat, ketidaksesuaian alat berat akan menjadi masalah tersendiri.

 

Gunakan Coupler yang Sesuai dan Lakukan Perawatan yang Baik

Anda tentunya tidak menginginkan operator/mekanik harus berusaha keras memasang hydraulic breaker pada alat berat, atau ketika mengoperasikannya. Coupler yang sesuai akan mempermudah pemasangan dan pengoperasiannya, menghemat waktu dan biaya dan memberikan keamanan kerja yang lebih tinggi.

Pada saat ini, pemilihan breaker dengan coupler yang bisa dipasang dengan cepat merupakan pilihan yang tepat, karena membuat operator bisa memasang breaker tanpa meninggalkan kabin. Namun, pengecekan koneksi breaker dan alat berat maupun berbagai benda yang bisa mempengaruhi kerja breaker tetap perlu dilakukan.

 

Maintenance adalah Kunci Penting

Maintenance rutin baik daily maintenance maupun service baik pada alat berat maupun breaker sangat penting dilakukan, karena bisa memperpanjang lifetime-nya. Selalu ikuti petunjuk jadwal maintenance dari pabrikan, yang dipengaruhi jam kerja alat.

Operator juga harus dijelaskan cara pengoperasian dan maintenance breaker disamping training penyegaran pengoperasian alat berat.

 

Hubungi Dealer Alat Berat dan Breaker yang Anda Gunakan

Semua informasi yang Anda butuhkan bisa ditemukan pada manual alat berat dan breaker, namun hal ini tidak bisa menggantikan pentingnya training dan instruksi dari dealer. Diskusikan dengan dealer alat berat Anda mengenai breaker yang sesuai dengan alat berat Anda.

on

Oli merupakan bagian terpenting dalam kinerja suatu engine. Dengan oli engine dapat bekerja dengan maksimal dan tahan lama. Memilih oli untuk alat berat bukanlah hal yang mudah. Karena Oli sendiri memiliki fungsi sebagai pelumas untuk melumasi komponen – komponen mesin. Saat beroperasi komponen – komponen mesin saling bergesekan satu sama lain sehingga menimbulkan panas dan menyebabkan komponen mesin cepat aus. Dengan adanya oli sebagai pelumas hal itu dapat di minimalisir. Selain itu fungsi lainnya adalah sebagai pembersih engine. Debu dan kotoran yang masuk ke engine biasanya akan menempel dan ter – ikat dengan oli. Debu yang terikat denagn oli ini akan ikut terbuang bersama oli saat penggantian nanti. Fungsi lainnya adalah sebagai pendingin. Oli sebagai pendingin komponen – komponen mesin yang terbuat dari logam. Seperti piston dan ring cylinder dll. Oli mempunyai kriteria tersendiri untuk dapat di katakan layak di pakai oleh alat berat. Berikut ini hal – hal yang perlu di pertimbangkan.

¤ Kekentalan atau Viscosity. 
Kekentalan oli berhubungan langsung dengan sejauh mana kemampuan oli mengcover suatu komponen mesin dan melakukan fungsinya sebagai pelumas sekaligus pelindung antar komponen. Kekentalan suatu oli harus menyesuaikan dengan kebutuhan mesin. Memeilih oli untuk alat berat harus oli yang bagus. Oli yang bagus adalah oli yang memiliki kekentalan yang tepat saat suhu tinggi maupun rendah.
Kekentalan suatu oli di tentukan oleh SAE (Society Automotive Engineers)
SAE adalah alat identifikasi untuk membantu sesorang memilih jeis kekentalan suatu oli.
– Semisal SAE 5W – 30. Ini artinya oli yang kita pilih memiliki tingkat kekentalan 5 saat musim dingin (5W : 5 winter) dan 30 saat pada saat suhu panas.
– Ada pula oli yang tidak merujuk pada SAE yaitu oli yang di rekomendasikan suatu perusahaan berdasarkan keaadan alat mereka. Artinya mereka memberikan rekomendasi sendiri oli untuk alat berat mereka dengan panduan dari buku manual tentang klasifikasi oli yang harus di gunakan untuk konsumsi alat berat mereka.

 

¤ Kualitas. 

 

Mesin alat berat yang berupa diesel harus memastikan memakai oli dengan kategori yang tepat. Memilih Oli untuk alat berat bermesin diesel berbeda dengan oli mesin bensin. Oli mesin diesel menghasilkan banyak jelaga dalam sisa pembakarannya. Dari itu oli yang di gunakan harus di tambah dengan zat aditif, dispersant dan deterjen untuk menjaga oli tetap bersih. Untuk oli alat berat atau heavy duty klasifikasi oli di kelompok kan menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu :
– CH-4 Diperkenalkan sejak 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 1998. . Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang /sulfur lebih besar 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
– CI-4 Terbit 5 September 2002. Untuk mesin high speed, 4-tak yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4 diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang /sulfur 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.
– CI-4 PLUS Tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada yang dimiliki oleh oli-oli dengan kategori API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. Oli dengan kategori API CI-4 PLUS juga mampu secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya. Ini adalah oli serba guna.
Untuk tipe Oli ini kami merekomendasikan OLI Caltex Delo 400 Multigrade yang mampu bertahan di interval pergantian hingga 500 HM dengan analiza lab yang masih tetap normal
¤ Kontaminasi.
Kontaminasi adalah bercampur nya suatu zat kedalam oli sehingga menyebabkan oli berubah bentuk dan sifatnya. Kontaminasi pada oli biasanya berupa debu dan kotoran – kotoran hasil pembakaran yang tidak sempurna (jelaga). Air dari hasil sisa pembakaran. Dan debu yang berasal dari celah antara komponen. Untuk mendapatkan kerja yang maksimal dan komponen mesin yang tahan lama memilih oli untuk alat berat memang sulit. untuk itu coba anda konsultasikan tipe engine anda untuk penggunaan oli yang tepat

on
Untuk mendapatkan umur pemakaian alat berat yang maksimum, lakukan suatu pemeriksaan harian yang menyeluruh sebelum naik ke alat berat dan sebelum menghidupkan engine.
Setiap hari, lakukan prosedur yang berlaku bagi alat berat anda :
  1. Kepala silinder boom ( Konfigurasi long reach ) “beri pelumasan”.
  2. Persambungan boom, stick dan bucket ( Konfigurasi long reach ) “beri pelumasan”.
  3. Persambungan buket “beri pelumasan”.
  4. Ketinggian sistem pendinginan “periksa”.
  5. Ketinggian oli engine “periksa”.
  6. Separator air sistem bahan bakar “kosongkan”.
  7. Air dan sedimen tangki bahan bakar “buang”.
  8. Ketinggian oli hidrolik “periksa”.
  9. Indikator dan meteran “Uji”.
  10. Sabuk pengaman “periksa”.
  11. Penyetelan track “periksa”
  12. Alarm travel “uji”
  13. Undercarriage “periksa”
 
Jadwal Perawatan Periodik Alat Berat Excavator
 
 
Setiap 250 jam pertama :
  • Jarak celah katup engine – Periksa
  • Oli final drive – Ganti
  • Filter oli sistem hidrolik ( case drain ) – Ganti
  • Filter oli sistem hidrolik (pilot) – Ganti
  • Filter oli sistem hidrolik (balik) – Ganti
  • Olie swing drive – Ganti
  • Element filter primer (water sparator) sistem bahan bakar – Ganti
  • Filter sekunder sistem bahan bakar – Ganti
Setiap 500 jam pertama :
  • Breather karter engine – Bersihkan
  • Oli engine dan filter – Ganti
  • Element filter primer (water sparator) sistem bahan bakar – Ganti
  • Filter sekunder sistem bahan bakar – Ganti
  • Filter ketiga sistem bahan bakar – Ganti
  • Penutup tangki bahan bakar dan saringan – Bersihkan

on

Perkebunan sawit yang berlahan basah akan membutuhkan excavator ampibi yang dapat mengapung dan tidak tenggelam. Salah satunya, Excavator Ultratrex yang menjadi solusi  tepat karena dirancang mampu bekerja  di tanah basah, rawa, dan sungai.

Di Indonesia, informasi mengenai excavator terapung atau dikenal excavator ampibi sangatlah minim di kalangan dunia industri khususnya perkebunan sawit. Padahal, excavator ampibi mempunyai keunggulan seperti mengapung di lahan basah dan sungai yang mendukung pekerjaan pengerukan lumpur, pembuatan parit, dan kanal.
PT Ultratrex Indonesia merilis produk excavator ampibi di Indonesia semenjak Oktober 2009. Perusahaan menjual produknya yang terbagi atas beberapa kelas sesuai bobot excavator yaitu mini, kecil, menengah, dan besar. Halim Podiono, Presiden Direktur PT Ultratrex Indonesia, mengatakan produk yang dijualnya terbilang baru untuk wilayah Indonesia. Kehadiran Ultratrex bermaksud membantu pelaku industri maupun pemerintah yang memerlukan excavator ampibi untuk menunjang aktivitas kerja mereka. Misalkan saja, sudah ada pesanan instansi pemerintah yang berminat memakai Ultratrex untuk membantu pengangkutan sampah banjir.

Sebelum Ultratrex datang, kebutuhan excavator ampibi dipasok dari excavator seken merek lain yang berasal dari luar negeri. Akibatnya, banyak pembeli yang kebingungan ketika mencari suku cadang dan servis.

Dibandingkan excavator biasa, Ultratrex dijamin tidak akan tenggelam ketika parkir di lahan basah. Dalam sejumlah kasus ditemui excavator non ampibi yang amblas di lahan basah.Walaupun, beberapa merek excavator memiliki fitur low ground pressure tetapi dapat tenggelam sewaktu parkir di lokasi kerja. Ketika excavator sudah tenggelam di lahan basah maka bisa dipastikan akan sulit menariknya kembali.

Keunggulan produk kami, ujar Halim Podiono, mampu terapung dan stabil di dalam air asalkan tidak diterjang ombak. Di sektor industri sawit, tipe Ultratrex yang diminati adalah kelas mini dan kecil. Menurut Halim Podiono, kapasitas kedua tipe ini sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha sawit untuk pembuatan parit di sepanjang tanaman sawit.

Sebab, kegiatan ini tidak memerlukan excavator bertipe besar.
Di kelas mini, excavator model ini berbobot 8 ton. Mempunyai bucker berkapasitas 0,2 meter kubik dan jangkauan arm crawler dapat mencapai 7 meter. Jenis mesin yang digunakan adalah Yanmar. Untuk tipe ini, lebar ponton mencapai 3 meter dan panjang 6 meter.

Untuk kelas kecil, Ultratrex mempunyai bobot seberat 15 ton. Mesin yang digunakan bermerek Yanmar yang telah dikenal kualitasnya bagi excavator di kelas kecil. Kapasitas bucket sebesar 0,3 meter kubik dan jangkauan arm crawler 9 meter. Panjang ponton mencapai 7,5 meter.
“Rata-rata kecepatan excavator ini antara 2-3 kilometer per jam,” kata Halim ketika diwawancarai Sawit Indonesia di kantornya yang berada di Sunter, Jakarta Utara.

Menurut Halim, pasar excavator apung masih besar sekali karena dapat dipergunakan beragam sektor industri. Selain itu, belum semua orang tahu kegunaan excavator ini. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat, sangatlah minim informasi mengenai excavator ampibi. Hal ini dibuktikan Halim Podiono yang pernah berpartisipasi dalam pameran di negara Paman Sam tersebut.

Menurut Halim, pengunjung pameran tersebut baru mengenal excavator ampibi setelah melihat produknya. Mereka tertarik menggunakan excavator Ultratrex setelah melihat brosurdan video aplikasinya.

Fitur tambahan lain Ultratrex adalah Amphibious Dredger ADX800. Menurut Halim, alat ini membantu pembeli yang ingin mengeruk atau menyedot pasir maupun lumpur di dalam sungai langsung disalurkan ke daratan. Dampaknya, pekerjaan lebih efektif dan cepat diselesaikan.
Semenjak diluncurkan sampai 2014, total populasi Ultratrex sudah mencapai 50 unit. Fakta ini menunjukkan PT Ultratrex Indonesia berpeluang meningkatkan penjualan di pasar excavator ampibi. Kendalanya memang mayoritas pembeli alat ini menginginkan fasilitas leasing. Tanpa leasing, pembeli akan terbebani dengan suku bunga tinggi akibatnya mempersulit pembayaran.Tetapi, menurut Halim Podiono, pihak lembaga pembiayaan beralasan produk ini masih baru dan belum terkenal.

Hambatan di sektor pembiayaan tidak menyurutkan langkah PT Ultratrex Indonesia. Apalagi, kompetitor di sektor excavator ampibi di Indonesia terbilang sedikit. Halim

Podiono menuturkan strategi peningkatan penjualan ditopang dengan kualitas layanan purna jual prima kepada pembeli. Mengingat, PT Ultratrex Indonesia adalah perusahaan baru. Makanya, stok suku cadang dan layanan servis harus diperhatikan. Stok cadang tersedia setiap saat yang ditempatkan dalam dua gudang berlokasi di Jakarta.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan distributor lain untuk mempercepat pengiriman,” imbuh Halim.

Ditambahkan Halim, calon operator excavator ampibi mendapatkan training dari PT Ultratrex Indonesia. Sebenarnya, bagi operator yang sudah terbiasa mengoperasikan excavator tidaklah sulit mengoperasikan. Namun,kata Halim, mental operator sangatlah dibutuhkan ketika excavator sudah berada di air.

Dalam training ditekankan pengoperasian excavator ampibi lebih berhati-hati misalkan saja cara parkir dan keamanannya. Operator diminta melihat situasi sebelum excavator turun ke sungai atau lahan basah. Contohnya saja, tidak disarankan excavator beroperasi sewaktu arus air yang kencang. Faktor keselamatan sangat diperhatikan lewat penggunaan jangkar khususnya bagi excavator Ultratrex di kelas menengah dan besar. Jangkar mampu mencapai kedalaman air 5-6 meter.

Sekarang ini, bagi pembeli yang sudah mempunyai excavator merek lain dapat pula memesan ponton saja. Halim Podiono mengatakan sangat memaklumi permintaan ini karena sangat disayangkan kalau excavator tidak dipakai. “Kami menerima pula permintaan konsumen yang ingin membeli ponton saja. Setelah dipasang ponton, excavator dapat mengapung di air,” jelas Halim.

Ditengah bencana alam yang terjadi seperti kebakaran hutan, produk Ultratrex banyak pula diminati. Menurut Halim, produk ini dapat membantu pemadaman kebakaran hutan di lahan gambut lewat penyemprotan api dengan menggunakan pipa khusus yang terpasang di excavator.

Tahun ini, PT Ultratrex Indonesia optimis penjualan dapat meningkat 20% karena ada pasar baru seperti kelapa sawit dan segmen lain. Halim Podiono menjelaskan tahun ini pihaknya fokus mengembangkan produk ke industri kelapa sawit akibat merosotnya kinerja sektor pertambangan. Segmen industri lain yang dibidik antara lain pekerjaan umum, irigasi, dan tambak udang