Category: Injector sh210-5 8982843930

on
spare part excavator jakarta, sparepart excavator jakarta, spare part alat berat jakarta, sparepart alat berat jakarta, jual spare part alat berat jakarta, jual sparepart alat berat jakarta, sparepart caterpillar jakarta, sparepart kobelco jakarta, sparepart hitachi jakarta, sparepart komatsu jakarta, sparepart sumitomo jakarta, sparepart volvo jakarta
Cara kerja excavator sebenarnya sama seperti alat berat kebanyakan. Cara kerja excavator yaitu dengan menggunakan hydraulic system. Sementara itu mesin diesel akan bekerja untuk menggerakkan pompa hidrolik untuk mensirkulasikan fluida dari tangki ke sistem dan kembali lagi ke tangki. Hal ini yang akan menyebabkan berbagai komponen pada excavator akan bekerja.
Berbagai komponen excavator akan bekerja berdasarkan pengaturan kontrol sistem hidrolik yang dilakukan oleh operator. Berbagai kontrol hidrolik tersebut akan menimbulkan berbagai gerakan pada excavator. Untuk lebih jelas mengenai cara kerja excavator yaitu:

1. Swing

Swing hidrolik akan menyebabkan excavator berputar 360 derajat tergantung kontrol dari operator. Motor diesel akan menggerakkan lever untuk membuka katup control valve. Akibatnya fluida hidrolik akan mengalir ke swing motor. Hal ini yang akan menyebabkan excavator berputar sesuai dengan kebutuhan operator.

2. Travelling Left dan Right Shoe

Selain pergerakan berputar, excavator juga harus dapat bergerak maju dan mundur sebagai mobilisasi excavator. Gerakan maju dan mundur excavator dikontrol menggunakan katup control valve. Saat katup membuka maka tenaga hidrolik yang dihasilkan oleh pompa akan diubah menjadi tenaga mekanis melalui travel motor. Travel motor akan menggerakkan sprocket untuk memutar track shoe. Hal ini yang akan menyebabkan excavator dapat berjalan maju dan mundur. Motor travel bergerak ke kiri untuk memundurkan excavator. Motor travel bergerak ke kanan untuk memajukan excavator.

3. Raise Down

Boom excavator dapat bergerak naik dan turun sesuai dengan kebutuhan operator. Lever pada cabin akan menyebabkan katup boom raise dan katup boom down yang ada pada control valve berhubungan dengan boom cylinder. Akibatnya tekanan hidrolik akan mengalir ke boom cylinder untuk mengangkat boom dan mengembalik tekanan hidrolik untuk menurunkan boom.

4. Arm In Out

Selain boom, arm berbentuk seperti engsel yang dapat digerakkan oleh arm cylinder. Lever pada cabin akan membuka dan menutup katup arm in out. Hal ini akan menyebabkan tekanan hidrolik akan menggerakkan arm cylinder untuk membuka dan menutup arm excavator sesuai dengan kebutuhan.

5. Bucket Crawl Dump

Sementara itu untuk pengaturan kerja bucket excavator sama seperti yang lain yaitu menggunakan tekanan hidrolik yang dikontrol melalui katup. Bucket dump berfungsi untuk membuka dan bucket crawl berfungsi untuk menutup. Lever pada ruang cabin akan membuka katup tersebut untuk mengatur kerja dari bucket. Saat membuka maka lever akan membuka katup bucket dump dan menutup bucket crawl. Sebaliknya saat bucket menutup maka lever akan membuka katup bucket crawl dan menutup bucket dump.

on
spare part excavator jakarta, sparepart excavator jakarta, spare part alat berat jakarta, sparepart alat berat jakarta, jual spare part alat berat jakarta, jual sparepart alat berat jakarta, sparepart caterpillar jakarta, sparepart kobelco jakarta, sparepart hitachi jakarta, sparepart komatsu jakarta, sparepart sumitomo jakarta, sparepart volvo jakarta
Untuk menunjang berbagai fungsi tersebut, maka excavator terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen ini memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan mengenai komponen excavator.

1. Bucket

Bucket merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi untuk sebagai alat keruk atau alat penggali. Bentuk bucket seperti keranjang yang memiliki jari-jari seperti garpu untuk mempermudah proses akskavasi atau penggalian. Namun agar excavator dapat memiliki berbagai fungsi lain, maka bucket pada excavator terdapat beberapa jenis. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan jenis bucket excavator.

  • Large bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk operasi pekerjaan ringan.
  • Narrow bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk operasi pekerjaan berat.
  • Side cutters merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk pemotongan permukaan tanah.
  • Clamshell bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk penggalian dengan arah tegak lurus.
  • Ejector bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk penggalian tanah lunak.
  • Ripper bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk penggalian tanah keras atau berbatu.
  • Slope finishing bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk pembuatan atau finishing slop.
  • Trapezzoid bucket merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk pembuatan irigasi atau drainase.
  • Single shank ripper merupakan salah satu jenis bucket yang berfungsi untuk penggalian atau menghancurkan batu.

2. Bucket Cylinder

Bucket cylinder merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai power cylinder pada sistem hidrolik excavator yang berguna untuk mengontrol gerakan bucket. Dengan adanya bucket cylinder maka bucket dapat berayun sesuai dengan kontrol yang dilakukan oleh operator.

3. Arm

Arm merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai gagang atau lengan dari bucket. Dengan adanya arm maka bucket dapat menjangkau area kerja yang luas sehingga meningkatkan efisiensi kerja. Selain itu pada arm sebagai tempat peletakan komponen lain seperti bucket cylinder, dan lain sebagainya.

4. Arm Cylinder

Arm cylinder merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai power cylinder yang berguna untuk mengontrol gerakan arm excavator sesuai dengan keinginan operator. Arm cylinder merupakan salah satu actuator pada sistem hidrolik excavator. Sama seperti lengan manusia, dengan adanya arm cylinder maka arm excavator dapat berayun membentuk sudut tertentu sesuai dengan kebutuhan.

5. Boom

Boom merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai gagang yang menghubungkan arm dengan excavator. Boom terbuat dari baja yang berukuran lebih besar sehingga mampu menahan beban dari arm,bucket serta beban yang dibawa oleh bucket. Selain itu boom juga berfungsi untuk menambah jarak jangkauan kerja bucket.

6. Boom Cylinder

Boom cylinder merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai power cylinder untuk menggerakkan boom cylinder naik dan turun untuk menambah jarak jangkauan bucket. Boom cylinder di kontrol oleh operator sesuai dengan kebutuhan. Untuk menambah kekuatan atau daya power cylinder, sebuah excavator dilengkapi dengan dua buah boom cylinder.

7. Track

Track merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi untuk mempermudah mobilisasi dari excavator. Track merupakan pengganti ban atau roda yang terbuat dari baja yang umumnya digunakan untuk kendaraan perang. Hal ini berguna agar excavator dapat berjalan pada kondisi jalur yang curam atau extrim. Track terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan komponen track excavator.

  • Track frame merupakan salah satu komponen track yang berupa batang besi yang memiliki fungsi sebagai rangka roda.
  • Final drive merupakan salah satu komponen track yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin untuk menggerakkan rantai track excavator.
  • Roller merupakan salah satu komponen track yang berfungsi untuk tumpuan dari rantai track excavator. Roller berupa roda gigi statis.
  • Front idler merupakan salah satu komponen track yang berfungsi untuk mengubah arah putaran track. Hal ini yang menyebabkan excavator dapat berjalan maju maupun mundur.
  • Track shoes merupakan salah satu komponen track yang berfungsi sebagai tumpuan track yang berhubungan dengan permukaan jalan.

8. Swing Drive

Swing Drive merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai sendi yang menghubungkan antara upperstructur dengan undercarriage. Swing drive terdiri dari motor yang dapat membuat cab atau body excavator berputar 360 derajat. Hal ini berguna untuk mempermudah proses akskavasi.

9. Cabin

Cab atau kabin merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai ruang atau tempat duduk operator. Cabin terdiri dari berbagai kontrol baik kontrol kemudi maupun kontrol hidrolik agar excavator dapat bekerja sebagaimana mestinya.

10. Engine/Hydraulic Control

Engine atau hydraulic control merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai tempat mesin dan hydraulic pump excavator. Engine sebagai penggerak track agar excavator dapat bergerak. Sementara itu hydraulic pump akan mensuplai tekanan hidrolik untuk menggerakkan power cylinder.

11. Counterweight

Counterweight merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi sebagai penyeimbang berat dari excavator sehingga tidak akan terguling ketika bucket membawa beban yang besar.

on
spare part excavator jakarta, sparepart excavator jakarta, spare part alat berat jakarta, sparepart alat berat jakarta, jual spare part alat berat jakarta, jual sparepart alat berat jakarta, sparepart caterpillar jakarta, sparepart kobelco jakarta, sparepart hitachi jakarta, sparepart komatsu jakarta, sparepart sumitomo jakarta, sparepart volvo jakarta

 

Excavator adalah salah satu jenis alat berat yang memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting untuk pekerjaan konstruksi. Fungsi excavator adalah untuk penggalian atau akskavasi. Excavator dapat melakukan proses pengerukan secara efisien sehingga banyak digunakan pada bidang pertambangan, perkebunan, atau konstruksi galian.

Fungsi Excavator

Fungsi excavator adalah untuk proses akskavasi atau penggalian. Namun selain itu terdapat berbagai fungsi lain dari excavator. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan mengenai fungsi excavator.

1. Untuk proses penggalian tanah (digging)

Fungsi excavator yang pertama yaitu untuk proses penggalian tanah atau digging. Pekerjaan ini banyak ditemukan pada pertambangan dan perkebunan. Backet pada excavator akan mengeruk sebagian tanah sehingga meninggalkan bekas seperti parit, dan kebutuhan lain sebagainya.

2. Untuk memuat material (loading)

Fungsi excavator yang kedua yaitu untuk memuat material atau loading. Material atau gundukan tanah terkadang perlu dilakukan pemindahan untuk mempermudah pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan oleh excavator. Bucket akan mengeruk material kemudian memuat ketempat yang telah ditentukan seperti dump truck, dan lain sebagainya. Kelebihan excavator untuk proses loading yaitu mempunyai arm yang panjang sehingga dapat memuat material dari satu tempat ke tempat yang lebih tinggi atau sebaliknya.

3. Untuk proses pembuatan kemiringan (sloping)

Fungsi excavator yang ketiga yaitu untuk proses pembuatan kemiringan atau sloping. Pekerjaan ini banyak dilakukan pada area pertambangan agar material tidak mudah longsor. Selain itu proses pembuatan kemiringan banyak dilakukan pada proses reklamasi sungai.

4. Untuk proses pemecahan atau penghancuran material seperti batu, bangunan, dan lain sebagainya.

Fungsi excavator yang keempat adalah untuk proses pemecahan atau penghancuran material seperti batu, bangunan, dan lain sebagainya. Bucket pada bagian ujung excavator dapat diganti dengan berbagai alat tambahan (attachment) agar alat ini memiliki fungsi lebih. Semisal untuk memecah batu dapat menggunakan ripper, untuk pengankutan material dapat menggunakan large bucket, dan lain sebagainya.

5. Untuk proses meratakan permukaan

Fungsi excavator yang kelima adalah untuk proses meratakan permukaan. Excavator dapat digunakan untuk meratakan permukaan tanah meskipun hasilnya masih harus dicover menggunakan alat lain untuk menghasilkan permukaan yang benar-benar rata.

7. Untuk pemindahan material

Fungsi excavator yang keenam adalah untuk proses pemindahan material. Material perlu dipindahkan agar dapat mempermudah proses pekerjaan. Untuk memindahkan dapat menggunakan excavator. Bucket akan mengambil sebagian material kemudian dapat dipindahkan ke sisi lain sesuai dengan kebutuhan.
Selain berbagai pekerjaan tersebut sebenarnya masih banyak fungsi excavator lainnya baik dalam pekerjaan konstruksi, pertambangan, perkebunan, dan lain sebagainya.

on

Fuel injection timing yang tidak tepat juga dapat menyebabkan engine mengalami penurunan kemampuan. Engine timing gears memiliki tanda referensi (1 and 2) yang berhubungan dengan cylinder no 1 pada kondisi top dead center. Fuel timing gear (3) menggerakan fuel camshaft. Merubah posisi main fuel pump relative terhadap fuel timing gear akan merubah fuel injection timing.

 

Skala (1) pada injection pump menunjukan posisi dari main fuel pump relative terhadap timing gear. Masing-masing tanda pada skala merepresentasikan perubahan timing sebesar 6°. Dengan melonggarkan retaining bolts (2) dan memutar bagian atas dari pompa kea rah engine akan memajukan (advance) injection timing. Sedangkan memutarkan bagian atas dari pompa menjauh dari engine akan memundurkan injection timing.

 

Untuk memeriksa fuel injection timing, lepaskan fuel line (1) dari No. 1 fuel pump. Longgarkan clamp (2) dan lepaskan penahan delivery valve. Lepaskan valve & spring dari delivery valve holder; kemudian ganti hanya holdernya saja (lihat slide no 28). Pasangkan injection line yang tersisa ke fuel pump no 1 dan arahkan ujung satunya ke wadah untuk menampung diesel fuel.

 

Setelah menyiapkan No. 1 fuel pump, gunakan socket wrench untuk memutarkan nut (panah) dan putarlah crankshaft sampai No. 1 piston berada di posisi 60° sebelum top dead center pada compression stroke.

CATATAN: Periksa valve clearances pada cylinder no 1 untuk memastikan bahwa cylinder berada di posisi compression stroke dan bukan exhaust stroke.

 

Pulley contains memiliki skala yang dimulai dari rentang 0° sampai 40° dan pointer

(panah). Masing-masing tanda pada skala menunjukan 5° putaran crankshaft. Saat memompa fuel priming pump, putarlah engine crankshaft sampai fuel berhenti mengalir dan bacalah angka yang ditunjukan pointer pada skala.

Nomor yang ditunjukan adalah fuel timing advance. Fuel injection timing specification untuk 3066 engine in pada 320 Hydraulic Excavator adalah 16° sebelum top dead center. Jika fuel injection timing tidak menunjukan 16° sebelum top dead center, putarlah fuel pump (seperti telah dijelaskan sebelumnya) untuk merubah injection timing.